ada sepasang kakak beradik dari keluarga pedagang yang mendapat amanat dari ayahnya semasa hidup; "anakku, apabila kamu ingin menjadi pedagang yang sukses seperti ayah, ayah punya dua pesan: yang pertama janganlah kamu menagih hutang pada siapapun, yang kedua saat kamu berangkat dan pulang berdagang berusahalah jangan sampai kena sinar matahari.." pesan itu tampaknya sangat menancap dihati kedua orang pemuda itu, mereka berniat untuk tidak mengecewakan ayahnya..
singkat cerita sang ibu berniat menengok kedua anaknya yang pergi merantau untuk berdagang, pertama-tama dia menuju kerumah anak keduanya, betapa kaget saat dia menjumpai rumah anak bungsunya, yang sangat berantakan dan tidak terawat, dimana kondisi anak dan keluarganya pun sangatlah lusuh dan kotor, pun rumah kecil yang disulap menjadi sebuah toko juga tampak kosong, sedikit sekali barang dagangan yang tampak dietalasenya, si ibu kaget, lalu bertanya pada anaknya; "anakku, bertahun-tahun kamu merantau ternyata belum bisa mencapai apa yang almarhum ayahmu inginkan", "ya inilah yang ayah mau kan bu" jawab sang anak, "aku sudah menjalankan semua amanat ayah, kalo berdagang tidak boleh kena sinar matahari, ya aku berdagang dirumah, jadi tidak perlu kemana-mana, lalu jangan menagih hutang pada siapapun, ya aku tidak menagih semua pelangganku yang berhutang, syukur-syukur masih ada yang mau membayar, jadi bisa untuk menyambung hidup" lanjut si anak, sang ibu menggelengkan kepala, dan mengajaknya untuk menengok kakaknya, sesampainya disana si ibu itu pun tak kalah terkejut melihat kondisi rumah anak sulungnya, karena selain lebih besar dari rumahnya ternyata dirumah itu tidak tampak kesibukan orang berdagang, si ibu curiga apakah anak sulungnya tidak melaksanakan perintah ayahnya untuk meneruskan usaha berdagang ayahnya, sambil menggeleng sepasang ibu dan anak tadi beranjak masuk untuk menemui si empunya rumah, yang ternyata hanya disambut seorang menantunya yang tampak bersahaja sekali.
dengan penuh hormat si perempuan itu mempersilahkan agar kedua orang tadi masuk sekaligus meminta maaf kalo suaminya baru akan pulang pada malam hari, malamnya orang yang ditunggu-tunggu akhirnya pulang, betapa bahagianya saat dia melihat ibu dan adiknya tercinta ada dirumahnya.
setelah makan malam mereka berbincang-bincang diberanda depan rumahnya, "anakku, apa pekerjaanmu sekarang? kekayaanmu saat ini kamu dapat dari mana? apa kamu tidak meneruskan usaha seperti ayahmu? apa kamu lupa dengan pesan ayahmu?" dengan gencar sang ibu bertanya, si anak membalas dengan senyuman dan menjawab; "ibu tidak perlu khawatir, aku adalah pedagang, pemilik beberapa grosir besar di beberapa pasar di kota ini, bagaimana aku bisa melupakan pesan yang sangat berharga dari ayah, seperti ayah bilang 'janganlah kamu menagih hutang pada siapapun', maka aku tidak pernah mengijinkan siapapun berhutang ditokoku jadi aku tidak perlu menagih kan bu, lalu yang kedua 'saat kamu berangkat dan pulang berdagang berusahalah jangan sampai kena sinar matahari', maka aku berusaha membuka cabang tokoku dimana, sehingga disemua daerah tokoku bisa dibilang menguasai pasaran sekitar, aku pun meminta pada semua karyawanku untuk membuka toko lebih pagi dan menutup toko lebih malam dari toko-toko disekitar, tentunya untuk mengawasi dari toko satu ke toko ku yang lain aku pun harus berangkat pagi-pagi sekali dan pulang kembali kerumah agak malam, jadi sama saja seperti tidak kena sinar matahari kan bu".....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar